Misteri adalah sesuatu yang belum diketahui dengan pasti dan menarik keingintahuan orang-orang. Sejarah mencata bahwa orang-orang dibawah ini ada tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dimana mereka, siapa mereka?
- 1. Supriyadi
Supriyadi adalah pahwalan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet pertama Indonesia, namun tidak pernah muncuk untuk menempati jabatan tersebut. Pada waktu itu, Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang beranggotakan orang-orang Indonesia. Karena kesewenangan dan diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia. Supriyadi yang gundah lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut Heiha.
Kabar yang berkembang kemudia, Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.
Namun yang membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup kontroversial terjadi pada acara pembahasan buku “Mencari Supriyadi, Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno”, yang diadakan di Toko Buku Gramedia, di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya. Dia mengaku sebagai Supriyadi. Namun Sampai sekarang pengakuan tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya, meski secara perawakan dan sejumlah saksi membenarkan klaim tersebut.
- 2. Tan Malaka
Salah satu sosok pahlawan nasional kita yang terlupakan. Mungkin salah sedikit atau satu-satunya sosok pahlawan yang memiliki kisah petualangan dari satu negara ke negara lain dan menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu dicari oleh para pejuang pada saat itu termasuk Bung Karno.
Karena hobinya melakukan penyaman untuk menghindari mata-mata musuk, sosoknya selalu misterius dan tidak banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli Sutan Ibrahim yang bergelar Datuk Tan Malaka itu. Tokoh aliran kiri ini secara misterius menghilang dalam pergolakan revolusi kemerdekaan itu. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada tanggal 21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya di Daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya tidak pernah ditemukan.
- 3. Gunadarma
Borobudur dan Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan. Dalam sejumlah literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (mungkin bisa puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek mega raksasa, pembangunan sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek bernama Gunadarma.
Tidak ada catatan resmi mengenai siapa sebenarnya sekelompok kaum brahmana tersebut. Keterangan resmi tentang kepala penanggung jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut, yaitu Gunadarma, juga tidak ada. Bisa jadi kata Gunadarma adalah sebuah kata simbol dan bukan merupakan nama seseorang. Kalau memang benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur, maka perlu kita acungi jempol karena Gunadarma bisa melakukan perencanaan yang tepat dengan kondisi teknologi tang belum begitu canggih. Sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur masih menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan dengan tuntas.
- 4. Ki Panji Kusmin
Suatu ketika majalah sastra, dengan cetakan tahun VI No, 48, Agustus 1968, memuat sebuah cerpen yang berjudul Langit Makin Mendung yang dikarang oleh Ki Pani Kusmin (diduga nama samaran). Cerpen ini bercerita tentang Nabi Muhammad yang memohon Izin kepada Tuhan untuk menjenguk umatnya. Disertai malaikan Jibril, dengan menumpang Bouraq, Nabi mengunjungi Bumi. Namun Bouraq bertabrakan dengan Satelit Spuntik sehingga Nabi beserta Malaikan Jibril terlempar dan mendarat di atas Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap laku keagamaan masyarakat luas yang “menyimpang” pada kurun waktu yang terjadinya Tragedi 1965.
Namun akibat penerbitan Cerpen yang bikin heboh umat ini, Ki Panji Kusmin dituduh telah melakukan penodaan terhadap agama karena membawa-bawa nama Tuhan, Nabi Muhammad, dan Malaikan Jibril. Tanpa ampun lagi H.B. Jassin sekalu penanggung jawab majalah itu dibawa ke pengadilan dan dipaksa untuk mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin. Untuk itu dituntuy Pengadilan Tinggi Medan dan divonis berupa kurungan penjara selama setahun dan masa percobaan dua tahun. Dan sampai saat ini pun identitas dari Ki Panji Kusmin tdak terungkap hingga ke liang lahat oleh H.B. Jassin.
- 5. Imam Sayuti Alias Tebo
Suatu hari, pada 1970 hiduplah sepasang suami-istri Fai dan Nasikah di lereng Gunung Watungan Desa Wuluhan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Fai bekerja sebagai kuli bangunan, istrinya membantu mencari kayu di hutan Ambulu. Masih pengantin baru, Fai pergi kekota untuk bekerja di proyek. Fai pun pami untuk jangka waktu lama. Ternyata baru tiga hari pamitan “Fai” (dipercaya sebagai gendruwo atau mahluk halus. Postur, cara bicara, suara dan perilakunya persis Fai yang asli) pulang lagi menemui Nasikah.
Nasikah wanita desa itu, tenang-tenang saja karena menganggap “laki-laki” itu suaminya yang salah. Bulan ketujuh Nasikah hamil. Fai palsu pamit. Datanglah Fai yang asli. Maka gegerlah keluarga baru ini. Untung saja, ulama terkemuka di Ambulu meminta Fai untuk bersabar. Ada pesan atau isyarata spiritual yang terjadi dengan istrinya. Lalu, lahirlah bayi penuh rambut ditubuh dengan bintik-bintik merah. Orang tuanya memberi Imam Sayuti. Tapi laki-laki kekar ini diberi nama gaib, Tebo, sesuai dengan ‘petunjuk langit’. Tebo kemudia diasuh oleh pasangan suami istri layaknya anak mereka sendiri.
Sosok ini cukup menarik perhatian ketika Tebo dititipkan oleh manajer Wahana Misteri (penyelenggara pemeran yang berkaitan dengan hal-hal gaib) pada tahun 1990 dan menjadi bintang pemeran di sana. Akhirnya kontroversi keberadaan sosok ini merebak. Hingga saat ini belum ada penelitian yang lebih ilmiah untuk membuktikan keberadaan mahluk ini.
- 6. Perobek Bendera Belanda di Hotel Orange
Peristiwa 10 November 1945 tidak lepas dari salah satu peristiwa yang paling heroik, yait perobekan bendera Belanda di atas Hotel Oranje. Kisah ini dipicu oleh berita bahwa di Hotel Oranje di Tunjungan telah dikibarkan bendera Belanda merah-putih-bitu oleh Mr Ploegman. Tentu saja hal tersebut tidak diterima oleh para arek-arek Suroboyo yang merasa pengibaran bendera tersebut sebagai penghinaan bangsa Indonesia yang telah menyatakan kemerdekaan.
Pada akhirnya Mr. Ploegman dibunuh oleh seorang pemuda yang mendekati dirinya tanpa ia ketahui. Pada saat itu Mr. Ploegman menghadapi ribuan massa di depan hotel yang menuntut penurunan bendera triwarna tersebut. Pada saat itu teriakan untuk menurunkan bendera kian membahana. Sekitar 8-10 pemuda telah membawa tangga untuk naik ke atap hotel. Dari atap ada yang naik ke tiang bendera, lalu merobek bagian biru bendera itu, dan jadilah Sang Saka Merah Putih yang berkibar di angkasa. Tapi, siapa merobek bendera Belanda itu, sampai sekarang masih menjadi misteri.
Sumber dari Buku 1001 Misterius di Dunia Vina Reni
0 Response to "6 Orang Misterius Di Indonesia dari Zaman Dahulu Sampai Sekarang"
Post a Comment